Manusia sebagai makhluk yang paling kompleks di antara ciptaan Allah memunculkan pertanyaan dan refleksi mendalam tentang hakikat dan potensi luhurnya. Dalam pandangan filsafat, manusia tidak hanya dianggap sebagai sekadar entitas biologis, tetapi sebagai entitas spiritual yang memiliki dimensi kemanusiaan yang unik. Pemahaman tentang manusia dan potensi luhurnya melibatkan kajian mendalam terhadap hakikat, keberadaan, dan peran manusia dalam alam semesta ini. Hakikat manusia ditemukan dalam kemampuannya untuk merenung, memahami, dan mencari makna di balik eksistensinya. Seiring dengan itu, manusia juga dipandang sebagai makhluk sosial yang terhubung dengan lingkungan sekitarnya.
Secara ontologis, ilmu manajemen merujuk pada pengetahuan tentang organisasi, perencanaan, pengelolaan sumber daya, dan pengaturan proses untuk mencapai tujuan tertentu. Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sifat dan kategori-kategori yang ada dalam dunia ini, termasuk pemahaman tentang realitas, entitas, serta hubungan antara berbagai entitas.
Jadi, dari perspektif ontologis, ilmu manajemen tidak hanya mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang terkait dengan pengelolaan suatu entitas, tetapi juga melibatkan pemahaman terhadap entitas-entitas yang membentuk realitas organisasi, bagaimana entitas-entitas ini saling terhubung, serta bagaimana pengelolaan dan manajemen entitas-entitas ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam konteks bisnis atau organisasi.