Hubungan luar negeri secara tradisional dilakukan dengan menganalisis hubungan antar satu negara dengan negara yang lainnya. seiring dengan perkembangan yang ada, Hubungan internasional yang semakin berkembang melibatkan sebuah pola hubungan interaksi dalam bentuk diplomasi yang tidak terlepas dari pengaruh politik dan sistem internasional yang berlaku.

Hal ini dikarenakan kondisi politik baik di dalam dan luar negeri keduanya dapat saling mempengaruhi. Adanya pengaruh dari keduanya menjadi dorongan bagi suatu negara dalam menerjemahkan kebijakan begitupun langkah diplomasi yang diperlukan untuk dapat memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Hubungan dalam bentuk kemitraan yang dilakukan oleh pemerintah daerah diartikan sebagai pola baru yang disebut dengan kerja sama transgovernmental. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya kesenjangan ataupun ketimpangan yang terjadi dalam kemitraan yang dilakukan sehingga kemitraan yang terjalin akan saling menguntungkan bagi tiap pihak yang terlibat.

Terjalinnya kemitraan antara pemerintah Provinsi Jawa Barat Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Chongqing Republik Rakyat Tiongkok dalam kerangka sister province merupakan salah satu hasil dari praktik paradiplomasi sebagai hubungan luar negeri salah satu sub nasional di Indonesia. Hal ini didasarkan pada kerja sama yang telah dilakukan antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok melalui China National Tourism Administration (CNTA) pada tahun 2015 dan direvitalisasi pada tahun 2018.