Belantara pemikiran kesejarahan terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dari masa ke masa, orang-orang yang menaruh perhatian terhadap filsafat dan sejarah berupaya menghadirkan hasil pemikirannya secara optimal. Dengan perangkat metodologis yang dimiliki, mereka berupaya menghadirkan kejadian masa silam (sejarah) untuk diketengahkan pada masa kini agar bisa dijadikan pertimbangan dalam menata masa hadapan. Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan, bagaimana keterkaitan antara sejarah dengan filsafat? Ilmu sejarah meneliti dan memberi penjelasan tentang proses perkembangan peradaban manusia dalam dimensi ruang dan waktu. Sedangkan filsafat mempelajari sampai ke taraf paling dalam mengenai fenomena kehidupan manusia. Buku ini menerangkan kedua hal tersebut, tanpa menafikkan antara filsafat dengan sejarah maupun sebaliknya.
Buku ini terdiri atas tiga bagian utama yang di dalamnya dibahas mengenai (1) agama dan spiritualitas dalam kehidupan manusia (2) perkelindanan antara teologi dan filsafat, (3) filsafat dan sejarah. Setelah menelaah ketiga bagian tersebut maka dapat dipahami bahwa dalam upaya mengetahui masa lampau, setiap orang harus memanfaatkan apa yang tersedia pada masa kini. Untuk memahami masa kini, maka setiap orang diperlukan untuk merefleksi masa lampau. Upaya untuk mengetahui dan memahami tidak dapat dipisahkan dari interpretasi, dan setiap karya sejarah merupakan hasil interpretasi dari para sejarawan yang dipandu dengan cara kerja berdasarkan pendekatan filsafat sebagai induk dari semua pengetahuan.