Secara umum, ekonomi dimaknai sebagai suatu cabang ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Karena itu, salah satu ruang lingkup ilmu ekonomi mencakup aspek perilaku produksi, konsumsi, dan distribusi. Sasaran yang akan dicapai adalah perilaku tersebut menghasilkan kegiatan ekonomi untuk mencapai kepuasan maksimum. Produsen melakukan aktivitas produksi dengan tujuan maksimalisasi kepuasan laba dan profit. Konsumen melakukan aktivitas ekonomi dengan tujuan menggapai kepuasan maksimal dibidang Ketika mengkonsumsi barang dan jasa.

Secara filosofis, disiplin ilmu ekonomi Islam bermuara pada disiplin ilmu ekonomi umum dan disiplin ilmu muamalah. Kedua disiplin ilmu ini menjadikan ilmu ekonomi islam memiliki aspek epistimologi dengan perpaduan dialogis antara konsepsi wahyu dan pengamalan empiris. Secara ontology, mensinergikan antara dua aspek obyek kajian secara riil dan konkrit. Sedangkan secara aksiologi, membantu manusia mewujudkan kesejahteraan ekonomi berbasis kemanfaatan dan keberkahan, yaitu memberikan kemanfaatan dalam rangka mewujudkan kebutuhan yang dikelola berdasarkan pertimbangan maslahat untuk menggapai keberkahan hidup.

Kaedah fikih memiliki peranan penting dalam memberikan justifikasi dan argumentasi terhadap masalah fikih yang menjadi ruang lingkupnya. Karena itu, kaedah fikih sering digunakan sebagai dalil pelengkap untuk menguatkan dalil primer, yaitu al-Qur’an, hadis, ijma’, dan qiyas.