Salah satu jenis risiko pembiayaan adalah risiko konsentrasi pembiayaan. Salah satu langkah melakukan mitigasi risiko konsentrasi pembiayaan adalah melakukan penilaian risiko inheren atas risiko pembiayaan. Dalam menilai risiko inheren atas risiko pembiayaan, parameter atau indikator yang digunakan adalah komposisi portofolio aset dan tingkat konsentrasi. Bank syariah perlu memiliki suatu portofolio guideline atas pembiayaan yang disalurkan berdasarkan kategori sektor ekonomi serta menilai risiko atas setiap sektor ekonomi. Kebijakan moneter Bank Indonesia pada tahun 2022 disampaikan pada laman Bank Indonesia bahwa akan lebih diarahkan untuk menjaga stabilitas dengan tetap mendukung pemulihan ekonomi nasional. Kebijakan makroprudensial longgar akan tetap dilanjutkan dan bahkan diperluas untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-sektor ekonomi prioritas. Dengan demikian, bank perlu mengetahui sektor-sektor ekonomi mana saja yang diprioritaskan untuk diberikan pembiayaan. Buku ini membahas tentang Penyusunan Instrumen Mitigasi Risiko Konsentrasi Pembiayaan di Perbankan Syariah, dengan menggunakan data sekunder berupa produk domestik bruto per sektor ekonomi, laju implisit per sektor ekonomi, besar pembiayaan, dan npf (non performing financing) per sektor ekonomi. Sehingga, bank dapat menggunakan hasil tersebut sebagai rambu-rambu dalam penyaluran pembiayaan berdasarkan peringkat risiko per sektor ekonomi. Dengan adanya portfolio guideline, bank syariah dapat menentukan pada sector ekonomi mana penyaluran pembiayaan akan lebih banyak diberikan porsi, dan sebaliknya, pada sektor ekonomi mana yang akan diberikan porsi pembiayaan paling sedikit.