Suatu karya tulis membantu mahasiswa memperkuat kualitas daya pikir yang lebih kritis. Tentunya akan memerlukan proses yang dilalui secara bertahap. Untuk mahasiswa arsitektur khususnya ini menjadi problem tersendiri. Disatu sisi masalah yang harus diselesaikan adalah kemampuan dan keterampilan mendesain sebagai bagian utama yang terus dilakukan dan dikerjakan bila ingin menjadi seorang arsitek. Namun menulis karya desain juga menjadi tanggung jawab besar sebagai kemampuan menyampaikan ide secara informatif. Pada tahapan ini proses keterampilan menulis tidak bisa diabaikan begitu saja. Salah satu faedah dalam menulis laporan adalah menambah pengetahuan dalam bidang arsitektur dan intelektual bagi mahasiswa.

Berbagai karya tulis yang menjadi wajib terdapat dalam penulisan laporan dan tugas, seperti penulisan laporan seminar, penulisan laporan kerja praktek dan magang hingga penulisan laporan tugas akhir atau skripsi. Semua laporan tersebut termuat dalam masing-masing matakuliah terutama pada artikel karya ilmiah yang diterbitkan dalam suatu jurnal skala nasional maupun internasional. Salah satu langkah dalam penulisan proposal terdapat pemilihan judul, tema dan kajian teori yang terkait dengan penelitiannya. Ketiga hal tersebut kadang menjadi persoalan yang sangat serius bagi mahasiswa, sehingga perlu dibahas agar dapat membuka wawasan dan cara berpikir yang lebih efisien. Terdapat langkah-langkah atau prosedur penelitian melalui pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif. Pertimbangan pada pendekatan kuantitatif didasari oleh pemilihan tema dan judul, serta pengambilan data kuantitatif yang memiliki dimensi, terukur, dapat dihitung atau bersifat fisik. Sedangkan menggunakan pendekatan kualitatif dipilih berdasarkan judul dan tema yang diangkat berdasarkan nilai budaya, sosial atau masalah perilaku manusianya. Data yang dihimpun didominasi hasil wawancara dan pengamatan yang bersifat subjektif.

Sebagai proses pembelajaran kepada mahasiswa agar lebih memahami langkah dalam suatu penelitian, perlu disampaikan juga contoh penggunaan kedua pendekatan tersebut yang masih dapat dipelajari lebih mendalam pada penelitian tingkat lanjutan yang dapat diperoleh pada jenjang pendidikan di pasca sarjana. Untuk pendekatan kuantitatif yang sering digunakan dalam penelitian dasar adalah metode eksperimen, merupakan salah satu metode yang dapat dipraktikkan dilapangan untuk bidang studi konstruksi bangunan, pengaruh iklim terhadap bangunan, material bangunan dan lain sebagainya. Sedangkan metode fenomenologi juga salah satu bagian yang digunakan dalam pendekatan kualitatif. Metode ini lebih banyak mendeskripsikan suatu fenomena berdasarkan pengamatan dari seorang peneliti terhadap objek arsitektur dan lingkungan. Penggunaan dua contoh metode penelitian ini akan membantu mahasiswa menentukan langkah penelitian berdasarkan kemampuan dan minat yang dimiliki oleh masing-masing individu. Untuk menjadi seorang peneliti memiliki wawasan yang kuat, mahasiswa mampu menjembatani lintas disiplin dalam penelitiannya.