Istilah Hukum Humaniter yang lazimnya digunakan dewasa ini sebenarnya istilah lengkapnya international humanitarian law applicable in armed conflict. Pada awalnya istilah ini padanan katanya adalah “hukum perang”. Kemudian berkembang menjadi “hukum sengketa bersenjata”. Di dalam perkembangannya istilah ini terus mengalami evolusi menjadi “hukum humaniter”. Evolusinya berbagai istilah di atas sebagai penanda bahwa pembahasan mengenai hukum humaniter bukan hanya an sich membahas tentang konflik bersenjata yang terjadi antar dua kekuatan angkatan bersenjata dari dua Negara yang bersengketa atau lebih.

Hukum humaniter internasional berintikan norma dan prinsip hukum yang mengatur mengenai konflik bersenjata. Ketentuan-ketentuan HHI dimaksud untuk sebagian besarnya telah dikodifikasi, dan kebanyakan Negara-negara juga telah melakukan ratifikasi dan aksesi. Sekalipun HHI yang didasarkan pada perjanjian internasional mengikat, namun hukum kebiasaan perang juga tetap menjadi sumber hukum yang mengikat beserta prinsip-prinsip umum hukum dan putusan pengadilan dan doktrin yang disampaikan oleh para ahli. Hukum humaniter internasional sekalipun mengatur tentang konflik bersenjata namun ada cabang-cabang hukum internasional yang berkait erat sebagai akibat dari adanya situasi dan kondisi konflik bersenjata. Kendati HHI dalam tatanan dengan cabang-cabang hukum internasional mungkin berbeda penerapannya, paling tidak memiliki simpul-simpul yang saling terkait.