Desa seiring dengan arus mobilitas penduduk menjadi entitas masyarakat yang heterogen mulai dari latar belakang asal usul keturunan, ekonomi, sosial, budaya sampai pada agama. Kondisi ini mendorong desa untuk dapat mengadopsi nilai-nilai yang mampu diterima semua pihak dan dijadikan landasan dalam menyelenggarakan kehidupan bersama yang harmonis, inklusif, adaptif dan moderat. Moderasi beragama dalam konteks desa diposisikan secara dinamis sebagai bagian dari nilai dan budaya komunal yang perlu diketahui, dipahami dan dipraktikkan. Adopsi moderasi beragama di desa menjadi perwujudan dari upaya reaktualisasi akan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada dan berkembang selama ini di desa, antara lain, yaitu: religius, gotong royong, kekeluargaan, musyawarah mufakat, toleransi, tenggang rasa dan kepedulian sosial. Buku ini mengkaji bagaimana upaya adopsi nilai-nilai moderasi beragama tidak hanya dalam konteks relasi sosial, tetapi dalam konteks pemberdayaan masyarakat, tata laksana pemerintahan dan pembangunan di desa, sehingga penerapan moderasi beragama menjadi penting dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan pemerintahan di desa. Uraian moderasi beragama melalui buku ini pula diharapkan mampu mendorong pemahaman akan pentingnya membangun masyarakat madani di tingkat lokal yang berperadaban, sehingga selain akan bermanfaat bagi terwujudnya kelembagaan masyarakat unggul di desa, juga diharapkan akan mampu mendorong upaya pengembangan masyarakat madani dalam skala nasional melalui upaya pembentukan masyarakat madani di berbagai desa yang ada di seluruh wilayah Indonesia.