Perkembangan pariwisata dalam dekade terakhir melonjak tajam seiring tingginya mobilitas manusia untuk melakukan perjalanan. Industri ini berkembang dinamis kini didukung oleh megatrend jaringan digital dan kemajuan teknologi yang signifikan. Teknologi dan pariwisata kini laksana keping mata uang yang saling berkaitan. Internet merupakan alat yang paling efektif dalam mengakses berbagai informasi dalam tahapan perjalanan wisata mulai dari perencanaan perjalanan, saat berada di suatu daerah tujuan wisata, hingga mereka kembali ke negara asalnya dan menyudahi perjalanan wisata mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa wisatawan akan mencari perjalanan wisata yang memberikan pengalaman yang unik dan berbeda. Kecenderungan pariwisata massal yang menjadi prioritas pemerintah untuk mengejar kuantitas wisatawan yang berkunjung mulai berubah menjadi pariwisata yang berkualitas sejak pandemi Covid-19.

Mewujudkan pariwisata berkualitas dan menerapkan pariwisata berkelanjutan di suatu destinasi wisata tidak mudah untuk dilaksanakan. Pariwisata Indonesia menghadapi berbagai aspek mulai dari pembangunan infrastruktur, keberlanjutan lingkungan, tantangan sosial budaya, hingga pengelolaan destinasi wisata. Menghadapi berbagai persoalan tersebut, destinasi pariwisata memerlukan perencanaan terpadu yang melibatkan seluruh komponen terkait atau pemangku kepentingan (stakeholders) seperti pemerintah, akademisi, pebisnis, komunitas masyarakat lokal, industri, media, serta pemangku kepentingan wisata lainnya.

Keberhasilan dalam pengelolaan destinasi bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, industri pariwisata, dan masyarakat lokal. Semua pengambil kebijakan bertanggung jawab untuk mengembangkan destinasi berkelanjutan, memperkuat komunitas lokal, infrastruktur dan fasilitas pariwisata, dan juga berupaya menciptakan pengalaman perjalanan yang positif bagi wisatawan.