Best Practice ini bertujuan untuk memaparkan: nilai-nilai karakter, proses penanaman, faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai-nilai karakter siswa SMK. Paparan ini menunjukkan karya nyata sebagai berikut:
1. Penanaman nilai karakter yang terdiri atas:
a. religius, melaksanakan ajaran agamanya masing-masing setiap jam istirahat II,
b. jujur, ketika menempuh ulangan dan ujian,
c. disiplin dalam belajar,
d. kerja keras dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru,
e. peduli lingkungan, bersama-sama dalam PLH dan membersihkan fasilitas
umum sekitar, dan
f. tanggung jawab.

2. Proses penanaman nilai-nilai pendidikan karakter di SMK melalui konteks mikro dan konteks makro. Konteks mikro: nilai-nilai karakter diintegrasikan pada setiap mata pelajaran dan muatan lokal, budaya sekolah, dan kegiatan pengembangan diri. Konteks makro: melalui kerja sama antar keluarga, sekolah dan masyarakat

3. Faktor pendukung dan penghambat:
a. faktor pendukung: adanya program sekolah yang mendukung penanaman nilai-nilai karakter, sikap kekeluargaan yang kuat antara (lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat), karakter para personal warga sekolah yang ikhlas dalam melakukan kegiatan sekolah, adanya dukungan dari pihak luar sekolah yang ikut berempati kepada permasalahan sekolah, dan sikap komite yang akomodatif dalam menanggapi persoalan sekolah
b. faktor penghambat: terbatasnya sarana dan prasarana untuk pembelajaran, belum adanya asrama siswa, jumlah guru belum memadai, taraf ekonomi orang tua lemah. Tingginya persentase guru honorer, dan jarak tempat tinggal para guru dan tenaga kependidikan yang cukup jauh. Dalam pencitraan sekolah menempuh strategi dengan memperluas dan mengintensifkan jalur komunikasi dengan pihak Du/Di yang berpengaruh di tengah-tengah masyarakat sekitar sekolah. Jalur kelembagaan pemerintah seperti; camat, kepala desa, dan perangkat desa melalui rembug kecamatan dan rembug desa yang merupakan jalur promosi yang efektif.