Munculnya konsep CSR dikarenakan adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap perusahaan. CSR pada awalnya merupakan “Sogokan” dari perusahaan kepada masyarakat yang sering dirugikan oleh praktik bisnis perusahaan (Widjaya dan Pratama, 2008). Inisiatif perusahaan dalam melaksanakan CSR dianggap terlampau meluas dan menghamburkan sumber daya dan hanya sekelompok kecil yang memperoleh manfaat, sehingga perlu diciptakan manfaat bersama atau Creating Shared Value (CSV) (Porter dan Kramer, 2006). CSV adalah sebuah konsep dalam strategi bisnis yang menekankan pentingnya memasukkan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan. Konsep CSV didasari pada ide adanya hubungan interdependen antara bisnis dan kesejahteraan sosial.

Mengingat pentingnya konsep CSV bagi perusahaan, maka dianjurkan bagi pelaku bisnis untuk bergeser dari konsep CSR menuju Konsep CSV. Pergeseran dari konsep CSR ke konsep CSV telah terbukti sukses dilakukan oleh berbagai perusahaan baik perusahaan Multinasional maupun perusahaan nasional serta perusahaan besar maupun perusahaan kecil diberbagai sektor. Buku ini menjelaskan dan mendiskusikan mengenai Perbedaan Konsep CSR dan CSV serta Pengukuran Pengungkapan Creating Share Value (CSV) secara komprehensif.

Konsep CSV merupakan pengembangan dari konsep CSR, sehingga harus dipahami oleh Manajemen Perusahaan. Jika Manajemen perusahaan dapat memahami Perbedaan konsep CSR dan CSV serta Pengukuran Pengungkapan CSV, maka Implementasi CSV akan berdampak positif terhadap reputasi, daya saing, peningkatan kinerja keuangan serta keberlanjutan perusahaan. CSV menimbulkan transformasi pemikiran strategi bisnis, mendorong gelombang inovasi dan pertumbuhan produktivitas dalam ekonomi global dan mengubah masalah sosial menjadi peluang bisnis.