Pariwisata pedesaan semakin diakui perannya dalam pembangunan ekonomi perdesaan di seluruh dunia. Kemampuan pariwisata pedesaan dalam menciptakan alternatif pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi perdesaan seiring menurunnya peran pertanian menjadi salah satu pendorong berkembangnya pariwisata yang mengandalkan sumberdaya alam dan budaya lokal sebagai atraksi wisata ini. Pariwisata pedesaan bahkan dinilai mampu menjadi terobosan untuk mengatasi berbagai masalah di pedesaan dan mendorong pembangunan berkelanjutan masyarakat desa.
Sebagai sistem yang kompleks, pengembangan pariwisata perdesaan memerlukan perencanaan yang komprehensif dan didasarkan pada pendekatan strategis yang berorientasi pada tujuan yang cermat. Kerangka skenario Flight of Flamengo (FOF) merupakan alternatif strategi model pembangunan ekonomi perdesaan berbasis desa wisata yang dapat menjembatani berbagai kekurangan pendekatan yang selama ini dilakukan. Model pembangunan yang mendasarkan pada karakteristik sosio kultural masyarakat dan alam perdesaan ini dapat menjadi kunci keberhasilan pengembangan desa wisata.
Skenario FOF dapat menggantikan strategi pengembangan yang selama ini lebih banyak didasarkan pada pendekatan konvensional yang memfokuskan pada pendekatan top down yang sangat seragam dan bottom up yang dibayangi oleh keterbatasan sumber daya, demikian model “peacock” yang cenderung bersifat “display”, tidak berkelanjutan dan sangat tergantung pada pihak luar. Dengan menerapkan model FOF, pembangunan ekonomi perdesaan akan berlangsung secara inklusif, berkelanjutan dan memberi dampak ekonomi signifikan dalam kerangka keragaman dan kompleksitas situasi sosial-budaya yang menjadi ciri ikhas perdesaan di Indonesia.