Manajemen Operasi merupakan bagian dari suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang dan jasa. Contoh dari barang dan jasa dapat ditemukan disekitar kita. Setiap surat elektronik yang dikirimkan, percakapan telepon, dan perawatan medis, semuanya melibatkan fungsi operasi dari beberapa organisasi. Fungsi operasi dalam organisasi juga dapat dilihat dalam perspektif yang lebih luas. Keberhasilan ataupun kegagalan fungsi operasi dalam organisasi berdampak pada kemampuan organisasi untuk berkompetisi dengan organisasi lainnya.
Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. Semakin efisien kita melakukan perubahan ini, kita menjadi semakin produktif serta nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan akan menjadi lebih tinggi. Produktivitas (productivity) adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya seperti tenaga kerja dan modal). Tugas manajer operasi adalah untuk meningkatkan perbandingan antara output dan input ini. Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi.
Inti dari fungsi operasi adalah menambah nilai selama proses transformasi. Nilai Tambah (added value) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan selisih antara nilai input dengan nilai output. Dalam organisasi nirlaba (misalnya: pemadam kebakaran dan kepolisian) nilai input adalah nilai output bagi masyarakat, semakin besar nilai tambah maka semakin besar nilai efektivitas operasi.