Keberagaman suku merupakan harta kekayaan Indonesia. Inilah yang membuat bahasa keberagaman bahasa. Bahasa daerah adalah budaya dan identitas bangsa serta merupakan asset yang sangat berharga, sehingga sangat perlu untuk pertahankan dan dilestarikan, terutama di Era Industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini. Saat ini, masyarakat memiliki paradigma yang berbeda yaitu menilai bahwa orang yang mampu menggunakan bahasa asing memiliki prestise yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang bisa menggunakan bahasa Daerah. Terpeliharanya paradigma tersebut, tentu menjadi penghalang pemertahanan dan pemeliharaan bahasa Daerah.

Bahasa Daerah sudah mengalami pergeseran karena peralihan penggunaan bahasa Daerah ke Bahasa Indonesia, bahkan ke asing yang sudah menjadi trend seperti bahasa Inggris, Mandarin dan bahasa Asing lainnya. Jika hal ini tetap berkelanjutan, dapat diprediksikan bahwa 5-10 Tahun ke depan, semakin banyak lagi bahasa daerah yang akan punah.

Sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahaya yang mengancam kepunahan suatu bahasa terjadi jika penutur aslinya malu dan jarang menggunakannya, serta tidak mewariskannya ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, pemertahanan dan pelestarian bahasa Daerah di Indonesia harus menjadi perhatian pemerintah terutama yang bergerak dalam bidang pelestarian budaya dan Bahasa.