Tanah ekspansif banyak dijumpai di sekitar wilayah yang dibangun infrastruktur Sipil, misalnya: infrastruktur jalan raya, jaringan irigasi, bangunan Gedung, dan permukiman. Sifat utama tanah ekspansif adalah memiliki potensi kembang susut pada fluktuasi kadar air yang tinggi, yaitu tanah akan mengembang saat kadar air tinggi yaitu di musim hujan dan akan menyusut di musim kemarau. Potensi kembangsusut ini dapat merusak semua bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut. Kerusakan berupa retakan yang masif dan dapat berakibat fatal sehingga bangunan tidak akan berfungsi dengan normal. Wilayah sekitar Solo Raya (Karesidenan Surakarta) banyak dijumpai kerusakan tersebut terutama badan jalan dan pemukiman rumah tinggal; sebagai contoh di Nogosari Kabupaten Boyolali, Cawas Pedan Kabupaten Klaten, Bendosari Gentan Kabupaten Sukoharjo dan daerah lainnya, misal jalan raya Solo Purwodadi. Infrastruktur jalan retak memanjang hingga terjadi kubangan yang besar, dan rumah tinggal miring, retak-retak pada bagian dinding dan lantai. Hal ini akan merugikan penggunanya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan identifikasi dan pendataan tentang potensi kembang susut yang merupakan ciri khas dari tanah ekspansif (mengembang). Penelitian ini melakukan identifikasi potensi mengembang dengan uji laboratorium. Uji laboratorium meliputi uji indeks propertis, sifat mekanis, potensi mengembang, sesuai dengan standar pengujian yang berlaku (SNI dan ASTM). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi teknis tentang tanah ekspansif di beberapa wilayah di Solo Raya, dan dapat digunakan sebagai pedoman pemetaan potensi tersebut.