Standard Operating Procedure (SOP) atau Standar Operasional Prosedur adalah sekumpulan dokumen proses yang menjelaskan langkah-langkah alur kerja sesuai dengan 6 (enam) prinsip kerja lapangan. Prinsip-prinsip ini meliputi:1) Konsistensi, 2) Komitmen, 3) Perbaikan berkelanjutan, 4) Perhatian penuh, 5) Keterlibatan semua elemen dan 6) Dokumentasi. SOP berhasil membangun kesadaran bersama tentang adanya protokol pengelolaan kawasan perairan yang dilindungi, yang akan meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi baik di perairan laut dan pesisir maupun area daratan pesisir pantai, sumber daya perikanan dan habitatnya, serta pengembangan lembaga-lembaga terkemuka kawasan konservasi perairan, pengembangan upaya memanfaatkan kawasan konservasi perairan di Provinsi Riau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prosedur kerja yang terstandar menjabarkan langkah-langkah kerja pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai hasil Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi (EVIKA) dan mudah di-implementasikan. Mengacu pada langkah-langkah kerja dapat memudahkan dalam mengidentifikasi proses jika terdapat kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan. Kepulauan Aruah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2021 tanggal 6 September 2021. Kawasan Konservasi di Kepulauan Aruah berdasarkan pengelolaannya sebagai “taman” merupakan tindakan khusus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Provinsi Riau dalam upaya melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati laut seperti terumbu karang, habitat dan jalur migrasi penyu (sea turtle). Buku Standar Operasional Prosedur telah disusun untuk memandu pelaksanaan program dan kegiatan yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat sebagai pemanfaatan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.