Pendidikan lingkungan seyogyanya diintegrasikan dalam pembelajaran Biologi dengan harapan agar siswa memiliki literasi terhadap lingkungan ditinjau dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik dan berpartisipasi dalam upaya melestarikan lingkungan. Konsep pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 salah satunya adalah pembelajaran multiliterasi. Secara substansi pembelajaran multiliterasi mengarah pada multikompetensi. Melalui pembelajaran multiliterasi, siswa diharapkan memperoleh tidak hanya satu kompetensi saja melainkan berbagai kompetensi sikap maupun karakter akan diperoleh. Dalam pembelajaran multiliterasi akan melatih siswa untuk bekerja ilmiah melalui siklus belajar atau siklus pembentukan makna. Multiliterasi sebagai cara untuk memahami secara luas kurikulum literasi yang dipelajari di sekolah formal yang mendorong siswa agar mampu berpartisipasi secara produktif di dalam komunitas masyarakat. Keberadaan pendekatan multiliterasi untuk pembelajaran telah terbukti memainkan peran penting dalam membekali siswa untuk berkomunikasi, memecahkan masalah, dan keterampilan berpikir sebagai kemampuan yang dimiliki siswa di abad 21. Pembelajaran Biologi dengan materi perubahan lingkungan juga perlu mempertimbangkan penggunaan model Eksperiental Learning, selain model ecopedagogy dan multiliterasi. Eksperiental Learning Model (ELM), adalah merupakan model pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik untuk membangun pengetahuan, keterampilan, nilai, serta sikap melalui pengalamannya secara langsung