Hasil riset ini menelaah faktor determinan penyebab unmet need KB di Indonesia dan provinsi Riau khususnya. Beberapa faktor penyebab masih tingginya angka unmet need KB antara lain; umur, paritas, alasan fertilitas, menentang untuk memakai, kurang pengetahuan, alasan alat/cara KB, media informasi KB, sumber informasi KB. Hasil riset ini memunculkan upaya strategi menurunkan angka kejadian unmet need KB di Riau dengan beberapa cara yaitu: 1. Strategi yang berkesinambungan dan terukur dengan pendekatan manajemen (management approach). Peneliti juga menjelaskan beberapa langkah yang harus dilakukan dengan pendekatan tersebut yaitu; Langkah pertama proses assessment untuk identifikasi jumlah PUS unmet need KB, karakteristik demografis, dan alasan tidak menggunakan alat/metoda kontrasepsi, langkah kedua Mapping step, pemetaan kasus per wilayah, langkah ketiga yaitu Planning, proses perencanaan Pelayanan, langkah keempat adalah action, pemberian layanan berdasarkan perencanaan dan langkah kelima berupa Monev step, langkah monitoring dan evaluasi kegiatan. 2. Diagram fishbone atau fishbone (tulang ikan) adalah salah satu metode atau tool yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan KB, 3. Peran bidan dalam menurunkan angka unmet need KB dan 4. Kebijakan pemerintah daerah. Semoga hasil analisis riset ini dapat diimplementasikan oleh pihak terkait sehingga angka kejadian unmet need KB dapat mencapai target nasional 5% pada tahun 2024.