Pendidikan Nonformal (PNF) sebagai subsistem pendidikan nasional, selain memberikan kontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan, juga menuntaskan program wajib belajar sembilan tahun, pembinaan calon pemimpin di kalangan kaum muda, peningkatan harkat dan martabat perempuan, serta pembinaan karier keterampilan. Implementasi pendidikan masyarakat berada pada jalur pendidikan nonformal, informal dan formal. Melalui jalur pendidikan tersebut, keberadaan pendidikan masyarakat mampu mewadahi hak-hak dasar manusia, mengidentifikasi dan mengarahkan alur belajar masyarakat berdasarkan kebutuhan. Pendidikan masyarakat mencerminkan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan individu dan lingkungannya. Maka dari itu, pendidik masyarakat dapat ditemukan di sekolah, di lembaga masyarakat, di rumah sakit, dirumah tahanan, dan di masyarakat luas dengan objek kegiatan yang berbeda, namun tetap menerapkan prinsip-prinsip yang sama. Tujuan dalam pemetaan mutu pendidikan masyarakat di antaranya yaitu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, meningkatkan kualitas, memfasilitasi pengambilan keputusan. Serta manfaat yang di peroleh dari pemetaan mutu pendidikan masyarakat di antaranya yaitu identifikasi permasalahan, perencanaan strategis, pengawasan dan evaluasi. Pemetaan mutu pendidikan masyarakat dapat menjadi langkah awal dalam melakukan pemetaan mutu pendidikan secara lebih luas, baik pendidikan formal, nonformal, informal, maupun pendidikan sepanjang hayat, kita dapat memperoleh gambaran yang komprehensif tentang kondisi pendidikan dalam masyarakat. Hal ini memungkinkan pengambilan kebijakan yang holistik dan implementasi program yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.