Peningkatan kejadian radikalisme dan terorisme di Indonesia telah mengkhawatirkan. Intensitas tinggi kejadian serangan di Papua membuat pemerintah mengambil sikap tegas dengan mengeluarkan kebijakan penetapan Organisasi Papua Merdeka sebagai kelompok terorisme. Pembangunan kesiapan nasional setelah perubahan status Kelompok Kriminal Bersenjata menjadi Kelompok Separatis Teroris (KST) harus disiapkan oleh pemerintah. Hal tersebut disebabkan oleh konflik berkepanjangan antara pemerintah Republik Indonesia dengan KST Papua yang semakin berani hingga menimbulkan banyak kerugian dan mengganggu kehidupan masyarakat. Kumpulan data yang telah didapatkan dibuat model untuk menghitung nilai-nilai bahaya dari semua kejadian serangan (Zuo et al., 2020). Berdasarkan hal tersebut, tulisan yang paling dibutuhkan saat ini adalah tulisan yang melibatkan geospatial intelligence. Ini memegang peran krusial dalam upaya pemodelan dinamika serangan KST Papua guna memperoleh pemahaman mendalam tentang pola dan karakteristik serangan KST Papua menggunakan geospatial intelligence.