Kisah sebuah keluarga yang hidup dengan berlandaskan selalu bersyukur, jujur, keterbukaan, kesederhanaan, kebersamaan, disiplin, bahagia dan harmonis, yang terdiri atas : Papa sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Mama sebagai Ibu rumah tangga yang juga membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan menerima jahitan pakaian wanita di rumah dan menerima pesanan kue - kue kering, serta membimbing, menjaga dan mengarahkan keenam (6) orang anaknya, diantaranya dua (2) orang perempuan dan empat (4) orang laki-laki, yang masih kuliah dan sekolah. Tetapi kebahagiaan dalam keluarga kami tidak berlangsung lama, karena kami ditinggalkan oleh orang-orang yang kami kasihi dan sayangi pergi untuk selama-lamanya. Dimana Papa telah pergi meninggalkan kami, disaat si bungsu baru masuk SMP, selanjutnya kami ditinggalkan kakak dan adek kami dan tak lama kemudian suami aku (Nia), nama sebutan anak perempuan ke dua dari keluarga kami, suaminya bernama Yori. Kesedihan dan cobaan datang bertubi-tubi, tetapi dengan adanya cobaan tersebut, kami jalani bersama dengan tidak pernah mengeluh dan terus berdoa, serta ikhtiar. Apakah air mata ini sebagai tanda kesedihan dapat terhapuskan, dan kebahagiaan serta secercah cahaya akan datang indah pada waktunya. Inilah Kisahku…..