Komunikasi dan politik merupakan dua konsep yang berbeda. Keduanya berdiri sendiri dan memiliki definisi yang berbeda. Meski demikian, perkembangan teknologi dan gejolak politik internasional menyebabkan perubahan yang sangat masif dalam kemunculan komunikasi politik di era modern. Komunikasi politik adalah proses pertukaran informasi, pesan, dan gagasan antara aktor-aktor politik (seperti partai politik, pemimpin politik, atau kelompok advokasi) dengan tujuan mempengaruhi pendapat, sikap, dan perilaku masyarakat dalam konteks politik. Komunikasi politik bertujuan untuk mempengaruhi persepsi, memperoleh dukungan, membangun citra, dan mempengaruhi keputusan politik. Tujuan utama dari komunikasi politik adalah mempengaruhi proses politik, seperti pemilihan umum, pengambilan keputusan politik, atau dukungan terhadap kebijakan dan program politik tertentu. Komunikasi politik juga berperan dalam pembentukan citra dan identitas politik, pengelolaan hubungan dengan media, pembentukan koalisi politik, dan mobilisasi massa.
Komunikasi politik tidak hanya mencakup pesan yang disampaikan, tetapi juga melibatkan pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat, penyesuaian pesan dengan audiens yang dituju, dan pengelolaan persepsi publik. Aktor-aktor politik dalam komunikasi politik berusaha untuk mempengaruhi pandangan dan sikap masyarakat, memperoleh dukungan, dan membangun hubungan politik yang bermanfaat.