Integrasi keilmuan Rasio-intuitif, tema besar ini perlu dan layak diusung ketika bangunan epistimologi barat yang sekarang berkembang (bahkan mendominasi) dalam peradaban sains modern mendiskualifikasi secara antologis dan epistemologis salah satu sumber pengetahuan dalam khazanah pemikiran islam hal tersebut ialah Intuisi (atau dalam bahasa epistemologi islam disebut dengan tani). Maka ketika saya mengajukan pertanyaan kepada sains modern tentang "Apa yang dapat kita ketahui?" Jawaban mereka terbatas hanya pada hal-hal yang bersifat indrawi

Ketika pertanyaan kedua saya ajukan "Dengan apa kita dapat mengetahui sesuatu? Pasti jawaban mereka terbatas hanya pada panca indra semata. Pandangan-pandangan seperti itu tentunya dipengaruhi oleh paham Positivistic yang menganggap apa yang disebut sebagai objek kajian ilmu ialah hal-hal yang positit-empiric saja Sehingga hal-hal yang unreal tidak mereka anggap sebagai sebuah objek pengetahuan karena hal tersebut tidak nyata.