Tumbuhan lamun merupakan sekelompok tanaman air berbunga yang terendam dari sistem pesisir dan muara, memiliki pembuluh secara struktur dan memiliki fungsi yang hampir sama dengan tumbuhan daratan. Morfologi umum tumbuhan lamun terdiri dari daun, seludang daun, batang menjalar (rimpang), serta akar yang tumbuh pada bagian rimpang. Keberadaan tumbuhan ini mampu membentuk padang lamun pada luasan mencapai ribuan hektar yang membentuk struktur komunitas dan berinteraksi terhadap biota akuatik yang hidup didalamnya serta lingkungan (sehingga terbentuk suatu kesatuan ekosistem yang dikenal sebagai ekosistem padang lamun). Ekosistem padang lamun mempunyai peran dan manfaat utama sebagai produsen primer, habitat biotik, penstabil dasar perairan, pengumpul sedimen, pendaur ulang unsur hara dan juga penyedia jasa lainnya seperti destinasi pariwisata pada ekosistem perairan dangkal. Sebagai penghasil produktivitas primer tinggi dapat menggambarkan jumlah energi cahaya yang diserap dan disimpan sebagai bahan organik oleh organisme produsen pada proses foto-sintesis. Manfaat lain ekosistem ini bagi penyedia jasa ekosistem perlindungan pantai dapat membantu mengurangi pengasaman laut serta mampu sebagai penahan arus dan gelombang laut. Dalam upaya mitigasi pemanasan global, kemampuan ekosistem padang lamun mampu menyerap konsentrasi karbon dioksida untuk mengubah menjadi unsur karbon organik yang terkubur dalam sedimen perairan intertidal. Penyimpanan karbon di ekosistem padang lamun diperkirakan mencapai sekitar 259 Mg karbon per hektar untuk rawa pasang surut, 407 Mg karbon/ha untuk hutan bakau, dan 142 Mg karbon/ha. Laju akumulasi karbon dalam jangka panjang di ekosistem padang lamun diperkirakan berkisar antara 18 hingga 1713 g karbon per meter persegi per tahun.