BUKU AJAR APOLOGETIKA APAKAH MASIH DIPERLUKAN?
Mei 31, 2024
Deny Fery Supit, Daud Alfons Pandie

Metrik

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 kali diunduh
Metrics Icon 0 views  //  0 kali diunduh
BUKU AJAR APOLOGETIKA APAKAH MASIH DIPERLUKAN? Image
Abstrak

Apologetika merupakan sebuah disiplin ilmu yang dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dan pembelaan tentang ajaran-ajaran pokok dalam kekristenan. Kesalahpahaman diluruskan. Kebingungan dijernihkan. Pertanyaan diberikan jawaban. Sanggahan disediakan pembelaan. Sekilas terlihat bahwa apologetika menjadi tanggung jawab Kristiani yang sangat diperlukan. Dalam kenyataannya, tidak semua orang Kristen tertarik dengan apologetika. Sebagian bahkan menentangnya. Ada banyak alasan yang diberikan. Salah satunya adalah “apologetika sudah tertinggal oleh zaman” atau “apologetika sudah tidak relevan.” Tidak heran, di beberapa kampus teologi mata kuliah apologetika sengaja ditiadakan.

Apakah apologetika masih diperlukan? Jawabannya adalah “ya”! Pertama, dari sisi Alkitab. Tugas untuk memberikan pembelaan terhadap iman Kristen bukan hanya dijelaskan di dalam Alkitab (deskriptif), tetapi juga diperintahkan (preskriptif). Paulus memberikan pembelaan (apologia) di beberapa kesempatan (Kis. 22:1; 2Tim. 4:16). Apolos memberikan pembuktian biblikal kepada orang-orang Yahudi tentang Yesus sebagai Mesias (Kis. 18:24-28). Apologetika merupakan salah satu sarana pemberitaan Injil yang efektif pada jaman para rasul. Alkitab bukan hanya menggambarkan, tetapi juga memerintahkan. Petrus menasihati orang-orang Kristen di perantauan untuk siap sedia memberikan pertanggungjawaban terhadap pengharapan Kristiani (1Pet. 3:15-16). Jadi, selama ada orang lain yang menanyakan iman Kristen, apologetika masih diperlukan. Kedua, dari sisi situasi konkrit di lapangan. Persentuhan antar ideologi semakin gencar terjadi. Globalisasi dan kemajuan teknologi komunikasi membuat banyak orang dengan mudah dapat mengakses ajaran lain. Media sosial dan internet kerap menjadi ajang pertemuan dan persinggungan antar keyakinan. Ini adalah situasi yang tidak terelakkan. Dari pemahaman seperti ini terlihat bahwa menjelaskan Injil sebagai kabar baik yang relevan merupakan salah satu tugas esensial dalam berapologetika. Jika sebuah pembelaan terlihat tertinggal oleh zaman, yang bermasalah adalah caranya. Mungkin strategi atau teknik yang digunakan kurang mengikuti perkembangan jaman. Mungkin cara berpikir dan bahasa yang digunakan kurang peka terhadap paradigma kultural yang ada. Mungkin jawaban yang diberikan bukan yang ditanyakan oleh banyak orang. Inilah yang juga dikeluhkan oleh Francis A. Schaeffer, salah seorang apologis Kristen terkenal di abad ke-20. Dia mengatakan bahwa banyak mahasiswa teologi dan hamba Tuhan mengetahui jawaban (dari Alkitab), tetapi tidak memahami pertanyaan (dari dunia).Mereka yang menganggap apologetika sudah tertinggal oleh zaman seringkali memiliki pemahaman tertentu tentang relevansi. Sejauh mana kontekstualisasi perlu dilakukan? Pertanyaan ini akan selalu diperdebatkan, karena masing-masing orang memegang paradigma tertentu yang berlainan. Relevansi jelas bukan kompromi. Yang diadaptasikan bukan esensi, tetapi ekspresi.

Berkaca dari hal di atas, buku ajar ini secara rinci akan membahas tentang bagaimana apologetika sangat di perlukan. Oleh karena itu, umat Kristiani perlu membaca dan memahami apologetika sebagai seni pembelaan terhadap berbagai ajaran dengan pandangan Kristen.

Teks lengkap
Show more arrow
 
Lainnya dari repositori ini
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA  Image
PENGANTAR ILMU POLITIK
PENGANTAR ILMU POLITIK Image
🧐  Jelajahi semua dari repositori ini

Metrik

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 kali diunduh
Metrics Icon 0 views  //  0 kali diunduh