FILSAFAT KEBUDAYAAN
April 26, 2024
Emanuel Omedetho Jermias, Abdul Rahman

Metrik

  • Eye Icon 1 view
  • Download Icon 0 kali diunduh
Metrics Icon 1 view  //  0 kali diunduh
FILSAFAT KEBUDAYAAN Image
Abstrak

Filsafat kebudayaan mengelaborasi bahwa fakta tidak hanya terbatas terhadap apa yang dapat diukur atau diobservasi secara fisik, tetapi juga melingkupi dimensi abstrak berupa nilai-nilai, norma sosial, dan konsep-konsep filosofis yang membentuk dasar interaksi sosial. Sedangkan dinamika terjadi dalam ruang sosiokultural sebagai suatu proses yang mengejawantahkan perubahan, pertentangan, dan evolusi dalam hubungan sosiokultural. Konsep dinamika dalam filsafat kebudayaan menfokuskan hubungan dinamis antara dimensi-dimensi yang saling bertolak belakang di dalam masyarakat.
Dinamika sosiokultural merujuk pada pertentangan dan perubahan yang menempel dalam relasi antara individu, kelompok, dan lembag. Proses ini mencakup pergeseran-oposisi-resolusi, di mana kontradiksi dalam masyarakat mendorong perubahan dan evolusi. Maka, dalam dialektika filsafat kebudayaan, terjadi upaya untuk mengamati, memahami, dan meresapi dinamika kompleks dalam masyarakat. Dialektika menjadi alat filosofis yang digunakan untuk menganalisis pertentangan, perubahan, dan evolusi dalam interaksi sosial. Lebih dari sekadar mengamati fenomena permukaan, dialektika filsafat kebudayaan mendorong dalam memahami esensi dan gerak kebudayaan sebagai bagian integral dari kehidupan bersama.
Dengan pendekatan dialektis filosofis, filsafat kebudayaan menyajikan ruang untuk menjelajahi kontradiksi dalam masyarakat, menyoroti ketidaksetaraan, ketidakadilan, serta dinamika kuasa yang membentuk pola hubungan sosial. Sebagai suatu alat analisis, dialektika memberikan landasan filosofis untuk memahami bagaimana ketegangan dan konflik dapat menjadi pendorong perubahan sosial yang konstruktif.

Filsafat kebudayaan adalah sebuah tapak-tapak intelektual mendalam yang membawa pembaca menelusuri kompleksitas filsafat kebudayaan. Buku ini merangkai perkelindanan antara filsafat dan kebudayaan dalam dimensi ontologi, epistemologis dan aksiologis, sehingga akan ditemukan pola gerak kebudayaan dengan menempatkan Nusantara (Indonesia) sebagai ruang sosiokultural yang turut merasakan keberadaan globalisasi, khususnya dalam bidang kebudayaan.

Teks lengkap
Show more arrow
 
Lainnya dari repositori ini
ASPEK HUKUM BISNIS
ASPEK HUKUM BISNIS Image
HUKUM LINGKUNGAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN
HUKUM LINGKUNGAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN Image
MENJAWAB KOMPLEKSITAS HUKUM DI TENGAH MASYARAKAT Pemilihan Umum, Pajak, dan Organisasi Masyarakat
MENJAWAB KOMPLEKSITAS HUKUM DI TENGAH MASYARAKAT Pemilihan Umum, Pajak, dan Organisasi Masyarakat Image
🧐  Jelajahi semua dari repositori ini

Metrik

  • Eye Icon 1 view
  • Download Icon 0 kali diunduh
Metrics Icon 1 view  //  0 kali diunduh