OKULTISME DAN BATAK DI PERANTAUAN
Maret 2, 2024
Anry Krismanto Nababan

Metrik

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 kali diunduh
Metrics Icon 0 views  //  0 kali diunduh
OKULTISME DAN BATAK DI PERANTAUAN Image
Abstrak

Sekarang kita hidup di tengah perbaruan zaman yang disebut zaman globalisasi, zaman industrialisasi, zaman digital baru dan zaman reformasi. Sangat perlu kita sadari roh yang menguasai zaman ini ikut membentuk sikap, prilaku atau karakter manusia. Sesuai dengan cepatnya perkembangan zaman, proses perubahan sikap, prilaku atau karakter manusia juga ikut cepat berkembang, termasuk pandangannya terhadap agama atau Tuhan yang disembah. Sebagai GEREJA dalam tugas panggilannya: Koinonia, Diakonia dan Marturia harus dapat hadir menjawab setiap perkembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sebagaimana pemahaman teologi dogmatis dan liturgi itu sendiri menjadi benar ketika bergerak secara dinamis memberi jawaban pasti terhadap setiap isu yang berkembang di setiap zaman. Di tengah perbauran zaman ini ada baiknya kita mulai dengan menekankan betapa pentingnya setiap orang beraturan berdoa, dan dengan demikian bergaul dengan Firman Tuhan tiap hari. Dengan sadar berdoa dan membaca Alkitab dan mendengar Firman Tuhan di tengah zaman ini. Hanya dengan demikian kita dapat diperlengkapi sehingga mampu menghadapi tantangan-tantangan zaman ini (bertahan melawan tipu muslihat Iblis Ef 4: 10-20). Ini berarti terus mengembangkan dan memelihara spiritualitas kita.

Zaman ini juga ditandai oleh kehausan spiritual untuk menemukan jawaban-jawaban atas pergumulan yang dihadapi, baik secara benar atau salah termasuk pada kuasa gelap atu okult.

Dalam sebuah buku karangan Eric J. Dingwal dan John Langdon Davies, menyebutkan bahwa okult atau okultisme berawal dari kehausan akan kepastian akan sesuatu hal yang belum diketahui oleh manusia. Dengan alasan bahwa agama tidak mampu memberikan jawaban atas “kehausan” itu. Maka manusia beralih kepada “alam gaib”, di mana ada sesuatu kuasa yang tidak nampak atas penglihatan manusia biasa. Dalam pikiran manusia kuasa itu dapat berakibat baik ataupun berakibat buruk. Akhirnya manusia menciptakan sesuatu yang tidak dapat dijangkau dengan inderawi dalam pikirannya dan mengakui pikirannya itu hingga pada akhirnya ciptaannya itu menjadi hal yang ditakutinya. Ada sebuah kekuatan supranatural dalam dunia ini yang disebut dengan setan atau iblis yang selalu dikaitkan dengan dengan benda gaib, tempat-tempat keramat, dan lain-lain.

Menurut seorang antropolog yang meneliti Tunggal Panaluan yaitu W. H. Rassers, menyatakan bahwa adalah kebodohan dan keterkungkungan diri apabila masih percaya kepada okultisme. Sebab okultisme tidak dapat dibuktikan dengan analisa yang dalam, dan apabila dilakukan penelitian selalu berujung kepada kesimpang-siuran.

Begitupun kuasa gelap atau okultisme memang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah tapi bisa dirasakan atau dialami dampaknya oleh yang mengalaminya.

Saya sudah membaca karya tulis dari saudara Pdt. Anry Krismanto Nababan, M.Th., M.P.K dengan judul Okultisme dan Batak di Perantauan. Saya sangat mengapresiasi pembahasan karya tulis beliau dan sangat berani mengurai dari perspektif Teologi atau Iman Kristen, dan Pendidikan Kristen. Sekalipun laboratorium penelitian bersifat lokal di HKBP Sungai Danau Resort Banjarmasin, Distrik XXVII Borneo dan HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, namun dalam realitas praktik okultisme terjadi juga di tempat lain. Artinya karya tulis ini sangat penting dan baik dimiliki oleh setiap orang. Jika orang menyerahkan dirinya kepada Kristus yang kuasanya jauh melebihi kuasa-kuasa kegelapan, maka tidak boleh sedikit pun percaya atau menyerahkan diri kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegelapan. Orang Kristen menyandarkan diri kepada pemeliharaan Kristus saja, yang senantiasa melepaskan dan membebaskannya dari kuasa iblis (Luk. 22:31).

Berharap Pdt. Anry Krismanto Nababan, M.Th., M.P.K akan tetap memberikan sumbangan bagi pemikiran-pemikiran teologi kontekstual untuk masa yang akan datang.

Akhir kata saya menyampaikan terimakasih kepada adik saya Pdt. Anry Krismanto Nababan, M.Th., M.P.K. Tetaplah berkarya. Nilai dari seseorang itu ditentukan dari keberaniannya memikul tanggung jawab, mencintai pekerjaannya, dan karyanya memihak kepada kehidupan. Tuhan memberkati.

Teks lengkap
Show more arrow
 
Lainnya dari repositori ini
DASAR-DASAR KONSERVASI
DASAR\u002DDASAR KONSERVASI Image
PENYIAPAN PASUKAN DALAM MISI PERDAMAIAN PBB
PENYIAPAN PASUKAN DALAM MISI PERDAMAIAN PBB Image
🧐  Jelajahi semua dari repositori ini

Metrik

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 kali diunduh
Metrics Icon 0 views  //  0 kali diunduh