Dalam konteks yang lebih luas, sejarah pemikiran Muhammadiyah adalah bagian dari Sejarah Islam di Indonesia. Oleh karena itu, mengungkap sejarah pemikiran Muhammadiyah seharusnya dapat membantu perkembangan Muhammadiyah. Jika kisah pemikiran Muhammadiyah diabadikan dalam sejarah Muhammadiyah, maka dapat ikut serta dalam pengembangan Muhammadiyah yang diajarkan di bangku SMA bahkan mahasiswa. Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan sosial dan keagamaan di negara ini. Meskipun memiliki visi yang moderat, Muhammadiyah tetap berusaha menjaga identitas Islamnya dalam konteks keindonesiaan. Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam, menekankan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid, berakar pada Al-Qur'an dan Hadis. Tujuan utamanya adalah mengukuhkan dan menghormati ajaran Islam guna menciptakan masyarakat Islam yang sesungguhnya. Organisasi ini lahir dari perubahan pikiran pendirinya. Sebagai gerakan, Muhammadiyah memiliki tujuan bersama dengan usaha bersama sekelompok orang yang disebut anggota persyarikatan, yang berkerja keras untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sejak pendiriannya pada tahun 1912, Muhammadiyah telah dikenal sebagai sebuah gerakan Islam yang fokus pada dakwah. Meskipun demikian, Muhammadiyah tidak terlibat dalam ranah politik dan tidak memiliki keterkaitan dengan kekuatan politik di negeri ini. Seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah terus mempertahankan identitasnya dengan prinsip yang telah menjadi inti dari perjuangannya, yang disebut sebagai "khittah".