TY - BOOK AU - Yanthy Herawaty Purnama AU - Andik Karyono Dwi Prasetyo AU - Antis Martin Christianti AU - Antonius Yuniarto AU - Benyamin Tungga AU - Epi Suhaepi AU - Firqah Annajiyah Mansyuroh AU - Hendra Maujana Saragih AU - Heri Priyanto AU - Ignasius Putera Setiahati AU - Kurniawan Kurniawan AU - Muhammad Alishahdani Ibrahim AU - Muhammad Syahrul Fuady AU - Mulyadi Mulyadi AU - Ramlan Effendi AU - Sabena Sabena AU - Suleman Achmad Salim AU - Taufiq Taufiq AU - Iskatrinah Iskatrinah AU - Yuneta Indria Murti ED - Rudi Hartono T1 - REFLEKSI NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA T2 - CV WIDINA MEDIA UTAMA PB - CV WIDINA MEDIA UTAMA DA - 2022/12/27/ PY - 2022 CY - Bandung AB - Suatu negara yang baik adalah negara yang memiliki dasar negara. Dasar negara menjadi sebuah landasan utama dari negara untuk menjalankan kehidupan di suatu negara tersebut. Negara akan berantakan jika tidak memiliki landasan tersebut. Indonesia memiliki dasar negara yaitu Pancasila. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus hafal dan memahami dasar negara kita sendiri. Sejak masuk ke sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) kita sudah diperkenalkan dan selalu membaca Pancasila saat melakukan upacara. Lalu, apakah kita tahu makna-makna pada setiap sila yang kita hafal dan sering dibacakan tersebut?. Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentunya kita juga harus mengetahui makna pada setiap sila tersebut. Selain makna, kita juga harus tahu apa sejarah di balik Pancasila, apa hubungannya dengan agama dan demokrasi serta hal-hal lain yang berhubungan dengan Pancasila. Setelah mendekati satu abad Pancasila ditahbiskan sebagai dasar dan ideologi negara, apakah Pancasila masih relevan dengan perkembangan zaman?. Sebagai kerangka konsepsi, Pancasila merupakan ideologi tahan banting yang kian relevan dengan perkembangan global. Namun, terdapat jurang yang kian lebar antara idealitas Pancasila dengan realitas aktualisasinya. Untuk mempertahankan Pancasila sebagai titik temu, titik tumpu, dan titik tuju bersama diperlukan usaha penanaman (pembudayaan) secara terus-menerus, terencana, dan terpadu. Ibarat budidaya tanaman, laju pertumbuhan Pancasila tidak dengan sendirinya akan berjalan baik-baik saja, tanpa kesengajaan merawatnya dengan penuh pemahaman, kecermatan, dan ketekunan. Para pendiri bangsa telah mewariskan suatu kemampuan untuk memadukan antara visi global dan kearifan lokal, antara kepentingan nasional dan kemanusiaan universal. Tugas kita selanjutnya adalah memperjuangkan visi dengan suatu optimisme realistis, bukan optimisme buta. Harapan tidaklah datang dengan sendirinya tanpa dijemput, tanpa diusahakan dengan perjuangan dan pengorbanan. Oleh karena itu, sangat kami rekomendasi buku tentang Pancasila. Buku ini direkomendasikan agar dapat membantu dalam mengenal lebih jauh lagi mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. SN - 978-623-459-303-7 ER -